Kondisi krisis air bersih yang memprihatinkan di Kota Fakfak membuat masyarakat bergantung pada air hujan, yang rentan terkontaminasi secara fisik, kimia, dan mikrobiologi. Salah satu upaya penjernihan air yang potensial adalah dengan menggunakan karbon dari cangkang biji pala Papua (Myristica argentea Warb). Penelitian ini bertujuan untuk mendaptkan daya adsorpsi optimum karbon cangkang biji pala Papua melalui metode aktivasi fisik, kimia, dan fisika-kimia. Prosedur penelitian meliputi persiapan sampel, pembuatan arang, dan aktivasi arang. Analisis mencakup penentuan rendemen, kadar air, kadar abu, kadar zat mudah menguap, dan daya serap iodium. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen dengan empat perlakuan: tanpa aktivasi (TA), aktivasi fisik (AF), aktivasi kimia (AK), dan aktivasi fisik-kimia (AFK). Teknik analisis data dilakukan dengan tiga kali pengulangan dan hasilnya dibandingkan dengan standar SNI 06-3730-1995 tentang karbon aktif teknis. Pembuatan arang cangkang biji pala menggunakan drum Retort Kiln. Daya serap iodium yang tertinggi pada karbon cangkang biji pala Papua pada waktu kontak 24 jam sebesar 979,71±0,16 mg/g dan waktu kontak 96 jam sebesar 1171,09±0,06 mg/g. Karbon aktif cangkang biji pala dengan aktivasi fisika-kimia memiliki kadar air 3,61±0,15%; kadar abu 4,03±0,09%; zat mudah menguap 6,43±0,16%; dan rendemen 39,19±0,23%, yang telah memenuhi standar mutu SNI 06-3730-1995. Karbon aktif cangkang biji pala Papua dengan daya adsorpsi iodium yang optimum adalah aktivasi fisika-kimia.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024