Penempatan vaksin imunisasi yang disimpan di Gudang Vaksin Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, saat ini ditempatkan berdasarkan berat jenis vaksin. namun hal ini dapat mengganggu distribusi beban yang merata di gudang serta hal ini bisa mempengaruhi stabilitas dan keseimbangan operasional secara keseluruhan dan vaksin yang lebih ringan yang memiliki permintaan yang tinggi, dapat tersimpan dibelakang hal ini dapat mempengaruhi pada proses pengambilannya dengan memerlukan waktu dan usaha eksta petugas dalam mengambil vaksin. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalisasi tata letak penyimpanan vaksin imunisasi di penyimpanan vaksin Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Pendekatan yang digunakan adalah dengan mengklasifikasikan jenis vaksin menggunakan Metode ABC Class Based dan Metode Fast Slow Non Moving (FSN), yang kemudian digabungkan menjadi matriks ABC-FSN. Berdasarkan hasil matriks ABC-FSN, dilakukan perancangan tata letak penyimpanan vaksin sebagai usulan untuk penempatan vaksin yang lebih efektif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan klasifikasi ABC-FSN, terdapat enam kategori/kombinasi vaksin yang terdiri dari kategori AF dengan dua jenis vaksin yang mencerminkan produk nilai investasi tinggi dan fast moving, kategori BF dengan dua jenis vaksin yang mencerminkan nilai investasi biasa dan fast moving, kategori AS dengan satu jenis vaksin mencerminkan produk nilai investasi tinggi dan slow moving, kategori CS dengan satu jenis vaksin mencerminkan nilai investasi rendah dan slow moving, kategori BN terdapat dua jenis vaksin mencerminkan nilai investasi biasa dan non moving, dan kategori CN terdapat enam jenis vaksin mencerminkan nilai investasi rendah dan non moving. Hasil klasifiaksi ABC-FSN menunjukan pengurangan jarak sebanyak 26,8 meter berdampak pada pengurangan aktivitas sebesar 11%.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024