Tanaman yang digunakan sebagai tanaman obat adalah salah satunya tanaman kecombrang. Tanaman kecombrang mengandung metabolit sekunder yang dapat bekerja untuk menghambat bakteri Staphylococcus aureus penyebab jerawat. Jerawat tidak selamanya berdampak fatal, tetapi cukup merisaukan karena dapat menurunkan kepercayaan diri, terutama bagi mereka yang peduli akan penampilan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sediaan krim ekstrak daun kecombrang mempunyai zona hambat antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Ekstrak daun kecombrang diformulasikan sebagai krim dengan konsentrasi 5%, 15% dan 25%. Evaluasi sediaan krim meliputi pengamatan organoleptik, pengamatan homogenitas, pengukuran pH, uji viskositas, uji daya sebar, uji daya lekat dan uji tipe krim. Pengujian antibakteri dilakukan secara in vitro dengan metode kertas cakram terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Rata-rata diameter zona hambat antibakteri paling tinggi yaitu 7,33 mm pada sediaan krim ekstrak daun kecombrang dengan konsentrasi 25%.
Copyrights © 2024