Kematian janin dalam rahim (KJDR) penyumbang angka kematian perinatal terbesar yang dapat disebabkan oleh gastroschisis dan ketuban pecah dini (KPD) preterm. KPD preterm pada fetus dapat menyebabkan chorioamnionitis yang pada akhirnya menimbulkan kematian pada janin. Defek pada dinding anterior abdomen dapat menyebabkan kematian janin dikarenakan penekanan tali pusar akibat dilatasi usus akut. Gastroschisis menyebabkan KJDR adalah kejadian yang langka yakni berkisar 4.5%. Wanita berusia 25 tahun, G2P1A0 usia kehamilan 28 minggu datang ke RS Puri Bunda Tabanan dengan keluhan keluar darah disertai dengan nyeri perut dan gerak janin yang menghilang sejak 1 hari sebelum masuk RS. 3 minggu sebelumnya, pasien sempat dirawat inap di RS lain dengan diagnosis KPD preterm Pasien tidak pernah melakukan pemeriksaan USG sebelumnya dikarenakan pasien seorang pedagang dengan penghasilan yang rendah. Pemeriksaan obstetri didapatkan tanda inpartu, presentasi kaki dan ketuban negatif. Hasil USG obstetri didapatkan denyut jantung janin menghilang, skor AFI 2 dan ditemukan leukositosis dari pemeriksaan lab darah. Dilakukan sectio cesaria dan ditemukan bayi meninggal dengan gastroschisis maserasi tingkat II. KPD preterm dan gastroschisis berkaitan dengan terjadinya KJDR sehingga diperlukan deteksi dini dan penatalaksanaan komprehensif yang tepat. Gastroschisis seharusnya dapat ditegakkan secara prenatal menggunakan USG obstetri, sehingga penting bagi klinisi untuk melakukan deteksi dini yang tepat agar dapat mencegah morbiditas dan mortilitas ibu dan janin.
Copyrights © 2024