Umbi gadung berkarbohidrat tinggi namun mengandung CN sekitar 362 ppm. Praktik Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pengolahan keripik gadung (perendaman dalam air selama 4 hari) di Desa Sidomulyo, Silo-Jember, menghasilkan keripik gadung dengan kandungan HCN sebesar 24,25%. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode pengolahan keripik gadung rendah HCN melalui penggunaan abu dan perendaman dalam air mengalir. Penelitian ini merupakan percobaan faktorial 2x3 yang disusun dalam Rancangan Acak Kelompok. Faktor pertama adalah jenis abu (sekam dan kayu) dan faktor kedua adalah debit aliran air (0,05 L/jam.kg, 0,15 L/jam.kg, 0,25 L/jam.kg). Parameter yang diamati adalah rendemen, warna, daya kembang, kadar air, kadar abu, dan kadar HCN kripik gadung. Semua data dianalisis dengan ANOVA dilanjutkan dengan uji Duncan (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis abu dan debit aliran air berpengaruh nyata terhadap rendemen, tingkat kecerahan/L warna, daya kembang, kadar air, kadar abu dan kadar HCN keripik gadung. Sedangkan interaksi keduanya berpengaruh hanya berpengaruh terhadap tiga parameter (rendemen, tingkat kecerahan (L), dan kadar HCN). Praktik pengolahan keripik gadung dengan menggunakan abu kayu dan perendaman dalam air mengalir (debit 0,25 L/h.kg) selama 2 hari menghasilkan keripik dengan kandungan HCN yang 100% lebih rendah dibanding praktik pengolahan yang dilakukan oleh UMKM di Desa Sidomulyo.
Copyrights © 2024