Kawasan Ampenan di Kota Mataram merupakan kawasan niaga yang ada sejak masa penjajahan Belanda di Indonesia. Kawasan ini dulunya dihuni oleh pendatang multietnik yaitu orang dari bangsa Cina, Melayu, Arab, dan Bugis. Perkembangan kawasan dimulai sejak tahun 1800-an, yang ditandai dengan beralihnya fungsi ruang menjadi pelabuhan dan perdagangan internasional dalam kawasan tersebut. Sepanjang Jalan Yos Sudarso dan Jalan Niaga yang merupakan jalan utama dalam kawasan Ampenan, berdiri bangunan yang dahulunya adalah rumah-toko serta gudang persenjataan milik Belanda, sehingga menjadikan koridor ini penting untuk melakukan dokumentasi arsitektur dalam kawasan. Rekam jejak serta dokumentasi mengenai karakteristik fisik muka bangunan dari kawasan bersejarah ini sangat minim, sehingga studi ini dapat menjadi acuan dalam pengembangan kawasan lebih lanjut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi distribusi tipologi bukaan pada bangunan-bangunan di kawasan kota tua Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Pengumpulan data dilakukan dengan studi literatur, wawancara, dan pengamatan langsung. Analisis dan pembahasan secara deskriptif dilakukan untuk memberikan uraian terhadap karakteristik bukaan. Studi ini mengungkap bahwa material yang digunakan pada elemen bukaan diantaranya adalah kayu, kaca pasir, dan besi sebagai teralis. Lebih jauh, tipe bukaan yang ditemukan adalah 2 (dua) tipe pintu, 3 (tiga) tipe jendela, dan 1 (satu) tipe kombinasi pintu dan jendela.
Copyrights © 2024