Teori psychological well-being dikembangkan oleh Ryff pada tahun 1989. Psychological well-being merujuk pada perasaan seseorang mengenai aktivitas hidup sehari-hari. Segala aktifitas yang dilakukan oleh individu yang berlangsung setiap hari dimana dalam proses tersebut kemungkinan mengalami fluktuasi pikiran dan perasaan yang dimulai dari kondisi mental negatif sampai pada kondisi mental positif. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengungkap dan menggali lebih dalam psychological well-being santri di era supremasi digital dimana hampir segala lini kehidupan manusia telah dikuasai oleh teknologi digital. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan melibatkan santri dari Pondok Pesantren Kyai Syarifuddin Asrama Maqoman Mahmuda Lumajang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat enam dimensi psychological well-being yang terimplemnetasikan di Pondok Pesantren Kyai Syarifuddin melalui kegiatan rutinitas di dalamnya. Psychological well-being santri dapat terjaga dengan adanya kegiatan dan program di pondok pesantren meski di era supremasi digital seperti saat ini.
Copyrights © 2024