Anemia merupakan salah satu permasalahan kesehatan masyarakat global yang mempengaruhi morbiditas, mortalitas, pembangunan sosial, dan ekonomi masyarakat terutama pada negara-negara berkembang. Penyakit anemia di Indonesia masih tergolong tinggi, prevalensi anemia pada semua kelompok umur yaitu 21,70%. Program intervensi anemia yang sering dijumpai yaitu intervensi yang diberikan kepada bayi, anak kecil, wanita hamil, ibu menyusui dan belum maksimal pada kelompok remaja. Pada kenyataannya, kelompok remaja merupakan kelompok yang juga rentan terkena anemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jenis kelamin, status gizi, dan keadaan konjungtiva dengan kejadian anemia pada remaja sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan analitik korelasional melalui pendekatan cross sectional. Tempat penelitian ini dilakukan di SMP PGRI 1 Cilongok pada bulan September-Oktober 2023 dengan sampel sebanyak 84 siswa dan siswi. Instrumen penelitian menggunakan instrumen skrinning anemia yang dikembangkan oleh peneliti yang berisi data karakteristik responden, lembar skrinning yang berisi jenis kelamin, status gizi, keadaan konjungtiva, dan nilai kadar hemoglobin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin (p value=0,158) dan status gizi (p value IMT=0,378, p value LILA=0,633) dengan kejadian anemia pada remaja sekolah. Namun, ada hubungan yang bermakna antara keadaan konjungtiva (p value=0,000) dengan kejadian anemia pada remaja sekolah.
Copyrights © 2024