Penelitian bertujuan untuk untuk mengetahui tingkat efisiensi dan stabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia setelah pandemi covid-19 melanda di Indonesia. Objek penelitian ini adalah Bank Umum Syariah (BUS) yang beroperasi di Indonesia selama masa pengamatan dari 2017-2022. Pengumpulan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dan diperoleh sampel sebanyak 9 BUS. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Envelopment Analysis (DEA) untuk mengukur nilai efisiensi. Sedangkan untuk mengukur stabilitas perbankan, diukur berdasarkan kesehatannya yang bersumber dari laporan keuangan dengan Altman Z-Score. Hasil menunjukan mayoritas BUS mengalami penurunan tingkat efisiensi. Yaitu Bukopin syariah, Muamalat , BCA Syariah dan Victoria syariah. Tingkat efisiensi yang stabil ditunjukan oleh BTPN syariah. Sebelum pandemi covid-19 (2017-2019) seluruh BUS memiliki efisiensi yang tinggi akan tetapi setelah pandemi covid 19 (2019-2022) mayoritas bank mengalami penurunan efisiensi menjadi sedang bahkan Bank Muamalat menunjukan nilai inefesiensi pada tahun 2022. Perbankan syariah yang memiliki efisiensi tinggi bahnkan setelah covid adalah Bank Bukopin syariah dan BTPN syariah. meskipun terkena dampak covid-19, BUS dinyatakan tetap stabil karena BUS tidak memiliki masalah keuangan.hal tersebut ditunjukan dengan nilai Z-score seluruh BUS yang menjadi sampel pada penelitian ini, memiliki nilai diatas 2,6 (Z>2.6) yaitu perusahaan dalam kategori tidak bangkrut atau Perusahaan tidak mengalami masalah dengan kondisi keuangan .
Copyrights © 2024