Kelor (Moringa oleifera L.) merupakan tanaman yang dibudidayakan sebagai salah satu sumber minyak nabati, yang dikenal sebagai minyak kelor dan diperoleh dari ekstrak bijinya. Biji kelor memiliki kandungan minyak hingga 40% yang tersusun atas beberapa senyawa asam lemak. Penelitian ini dilakukan untuk mencari kadar tertinggi minyak biji kelor dan mencari optimasi pada proses ekstraksi dalam tangki berpengaduk dengan menggunakan bilangan CAMP. Pelarut yang digunakan adalah n-heksana 98%. 50 gr biji kelor yang sudah di screening 60 mesh diekstraksi dengan pelarut n-heksana dan suhu ekstraksi 55-60 oC. Variabel yang dijalankan berupa kecepatan pengadukan (rpm) sebesar 300, 350, 400, 450, dan 500. Dan waktu pengadukan (menit) sebesar 50, 70, 90, 110, dan 130. Filtrat minyak biji kelor yang sudah di ekstraksi kemudian di distilasi dengan suhu 69 oC untuk memisahkan pelarut dengan minyak kelor murni yang kemudian dapat dihitung perolehan yield nya dan optimasi bilangan CAMP. Terdapat pengaruh dalam penelitian ini yang saling berhubungan yaitu kecepatan pengadukan dan waktu ekstraksi yang dapat diaplikasikan dalam bilangan CAMP sehingga dapat diperoleh hasil yang optimal. Bilangan CAMP optimum yang didapatkan berkisar antara 14,61 x 106 hingga 15,75 x 106 dengan perolehan yield tertinggi 36,92%
Copyrights © 2024