Kodifikasi penyakit adalah pemberian kode dengan memakai huruf atau angka atau kombinasi huruf dan angka, pengkodean merupakan memuat kode-kode untuk diagnosis penyakit. Pengodean harus dilakukan secara lengkap dan akurat Sesuai pedoman ICD-10. keakuratan kode diagnosis diklasifikasikan menjadi dua kategori yakni akurat dan tidak akurat, disebutkan akurat yaitu kode diagnosis yang ditentukan oleh petugas koding sesuai dengan kaidah dan ketentuan pemberian kode diagnosis berdasarkan ICD-10. Petugas koding harus dapat bertanggung jawab atas keakuratan kode diagnosis karena berpengaruh pada biaya penagihan bpjs kesehatan . Penelitian mempunyai tujuan untuk mengetahui keakuratan kodifikasi rekam medis rawat inap. Metode Penelitian Kualitatif dengan pendekatan Deskriptif. Populasi sebanyak 1074 rekam medis rawat inap perhitungan sampel menggunakan rumus Slovin dengan hasil 91 rekam medis. Hasil penelitian didapatkan dari 91 sampel dokumen rekam medis rawat inap ditemukan keakuratan sebanyak 63 (69,2%) dan ketidakakuratan sebanyak 28 (30,7%). Terdapat faktor penyebab ketidakakuratan rekam medis rawat inap di rumah sakit x yang menggunakan unsur 5M (Man, Methode, Money,Material, Machine) yaitu unsur man karena petugas belum pernah mengikuti pelatihan khusus kodifikasi diagnosis, unsur money belum adanya anggaran untuk mengikuti pelatihan khusus kodifikasi diagnosis, unsur methode belum adanya sosialisasi standar opersionala prosedur (SPO) kepada petugas koding dan perawat rawat inap, dan unsur material ketidakjelasannya diagnosis dan tulisan tangan dokter yang sulit terbaca.
Copyrights © 2024