Diabetes melitus ialah suatu penyakit yang bisa mengakibatkan munculnya sebuah komplikasi. Satu diantara komplikasi yang bisa timbul dari penyakit ini adalah timbulnya luka diabetes. kadar glukosa yang tinggi dapat menyebabkan infeksi dimana penyebaran bakteri meningkat seiring dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh, sehingga menyebabkan peradangan luka yang terus-menerus. Staphylococcus aureus ialah satu diantara bakteri yang tumbuh dan berkembang pada luka penderita diabetes, tanaman Balakacida (Chromolaena odorata L) merupakan tanaman yang dapat digunakan sebagai antibakteri dengan memanfaatkan daunnya. Berbagai senyawa kimia yang dimiliki daun Balakacida (Chromolaena odorata L) yakni flavonoid, alkaloid, tanin, saponin, dan terpenoid. Mengetahui seberapa efektif daun Balakacida (Chromolaena odorata L) melawan bakteri Staphylococcus aureus yang diisolasi dari luka diabetes adalah tujuan penelitian ini. Pada penelitian eksperimental ini bakteri diisolasi dan diuji aktivitas antibakterinya di konsentrasi 20%, 25%, 30%, 35%, dan 40%. Tetrasiklin 500 mg dipergunakan untuk kontrol positif, sementara aquadest dipergunakan untuk kontrol negatif. Pada konsentrasi 20%, 25%, 30%, 35%, dan 40%, temuan penelitian menunjukkan aktivitas antibakteri ekstrak daun Balakacida (Chromolaena odorata L) terhadap Staphylococcus aureus yang diisolasi dari luka diabetes. dengan diameter rata rata pada masing masing konsentrasi yakni 8,703 mm, 9,676 mm, 10,438 mm, 10,34 mm, dan 10,509 mm. Sehingga dapat disimpulkan diameter zona hambat dapat dipengaruhi oleh konsentrasi ekstrak yang bervariasi, dan zona hambat terbesar diamati pada konsentrasi 40%.
Copyrights © 2024