K-space filling berfungsi untuk menyimpan data digital yang disebabkan oleh frekuensi spasial yang dihasilkan oleh pengkodean spasial. Data digital yang diperoleh dari waktu ke waktu scanning akan disimpan pada k-space filling selama pemindaian dan secara matematis diubah menjadi informasi gambar menggunakan transformasi fourier. Metode yang paling umum digunakan adalah cartesian trajectory. Cartesian trajectory merupakan metode pengisian k-space yang dilakukan secara linier dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas. Dan radial trajectory (BLADE), k-space diisi mulai dari sumbu tengah k-space kemudian diputar hingga diperoleh blok data. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis peran metode k-space dalam kualitas citra MRI Brain sekuen T2 FLAIR axial pada klinis Temporal Lobe Epilepsy (TLE). Metode penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Pada penelitian ini jumlah sampel sebanyak 10 pasien yang menjalani MRI Brain dengan klinis TLE. Data diolah dengan radiant DICOM kemudian dianalisis dengan uji Wilcoxon menggunakan software SPSS 25. Hasil uji Wilcoxon didapatkan nilai Asymp. Sig (2_tailed) adalah 0,000. Karena nilai Sig. 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan Ha diterima dan H0 ditolak. Artinya terdapat perbedaan Contrast to Noise Ratio (CNR) dengan variasi pengisian k-space menggunakan metode cartesian trajectory dan radial trajectory (BLADE). Dan hasil nilai mean rank 3,50 untuk cartesian trajectory dan hasil nilai mean rank 17,35 untuk radial trajectory (BLADE). Oleh karena itu menunjukkan bahwa variasi pengisian k-space radial trajectory (BLADE) dapat memberikan CNR yang lebih optimal dibandingkan variasi cartesian trajectory pada pemeriksaan MRI Brain sekuen T2-FLAIR axial klinis TLE.
Copyrights © 2024