Pengetahuan masyarakat tentang informasi obat dan pengobatan mandiri atau Swamedikasi masih sangat rendah dikarenakan Minimnya fasilitas dan tenaga kesehatan dibandingkan jumlah penduduk di Desa Waimital. Informasi obat termasuk cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat dengan baik dikenal dengan istilah DAGUSIBU. Tujuan dari pengabdian terkait penyuluhan DAGUSIBU untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat desa Waimital mengenai penggunaan dan pengelolaan obat secara baik dan benar. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini yaitu Pendekatan Interaktif Berbasis Komunitas (CBIA). Dalam proses monitoringbdan evaluasi, penyuluhan ini juga menggunakan quesioner pretest dan posttest untuk melihat perbandingan tingkat pengetahuan masyarakat sebelum dan sesudah penyuluhan, serta sebagai indikator keberhasilan kegiatan penyuluhan DAGUSIBU. Penyuluhan ini telah dilakukan melalui penyampaian materi oleh apoteker dan dilanjutkan dengan praktik langsung oleh responden setelah dilaksanakan penyuluhan. Hasil dari penyuluhan menunjukan bahwa sebesar 72% responden yang mengikuti pretest menunjukan nilai rata-ratanya adalah 4,73 dari nilai maksimal 10. Setelah dilakukan penyuluhan hasil yang didapatkan menunjukan bahwa nilai rata-rata post test sebesar 8,33 dari nilai maksimal 10. Kesimpulan dari kegiatan penyuluhan yang dilakukan pengetahuan masyarakat waimital tentang DAGUSIBU mengalami peningkatan sebesar 27,67% dibandingkan pengetahuan sebelum penyuluhan.
Copyrights © 2024