Program keluarga berencana (KB) sebagai upaya pemerintah dalam mengatasi tekanan permasalahan terkait laju pertumbuhan penduduk melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan jarak kelahiran, dan ketahanan keluarga. Dalam upaya mempercepat pencapaian tujuan program KB, pemerintah membentuk program Kampung KB sebagai wadah pelaksanaan program KB di Desa Batubantar yang dapat memudahkan masyarakat dalam meperoleh layanan program KB. Dibutuhkan partisipasi pasangan usia subur (PUS) yang menjadi salah satu indikator keberhasilan program KB. Penelitian ini bertujuan guna menganalisis bentuk partisipasi PUS dalam program KB dengan menggunakan teori John M. Cohen dan Norman T. Uphoff. Bentuk partisipasi yang diteliti yakni partisipasi tahap pengambilan keputusan, tahap pelaksanaan, tahap pengambilan manfaat, dan tahap evaluasi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan partisipasi pada tahap pengambilan keputusan masih belum melibatkan partisipasi PUS pengambilan keputusan awal. Dalam tahap pelaksanaan, partisipasi PUS mulai dari keterlibatan dalam tiap keiatan juga aktif memberi sumbang pemikiran. Tahap pengambilan keputusan ditemukan bahwa banyak manfaat yang diperoleh oleh PUS yakni mengubah banyak aspek kehidupan dan peningkatan kesejahteraan secara menyeluruh. Dan dalam tahap evaluasi, belum banyak melibatkan PUS dalam pelaksanaannya.
Copyrights © 2024