Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini dilatarbelakangi oleh perkembangan usaha tenun songket tradisional di Kabupaten Sambas yang belum memadukan aspek ekologi dan budaya dalam berbisnis. Usaha tenun songket saat ini masih menggunakan konsep lama yang tidak mempertimbangkan keberlanjutan kewirausahaan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa industri tenun songket dapat punah di masa depan. Urgensi dari program ini adalah memperkenalkan model bisnis baru yang menggabungkan konsep ekonomipreneurship dan sociopreneurship menjadi model sustainopreneurship. Model sustainopreneurship ini perlu diujicobakan sebagai sebuah inovasi baru yang harus diterapkan oleh para pengrajin dalam menjalankan bisnis mereka. Penerapan model sustainopreneurship ditargetkan agar pengrajin memiliki nilai tambah ekonomi, ekologi, dan sosial yang beretika bisnis serta menjaga kelestarian budaya kearifan lokal Kabupaten Sambas. Tujuan PKM ini adalah: a) mengkaji sustainopreneurship dalam diversifikasi kreatif produktif entrepreneur; b) menyusun prototipe sustainopreneurship kreatif produktif. Sasaran kegiatan ini adalah Pengrajin songket UKM Tenun Lunggi Paumiati. Metode yang digunakan berupa sosialisasi dan pendampingan pembuatan kain songket dengan pewarna alami. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa sebagian besar pengrajin setuju bahwa program yang dilakukan sesuai dengan permasalahan desa di bidang penjualan kain songket. Sebagian besar pengrajin akan tetap melanjutkan Sustainopreneuership dan menggunakan pewarna alami. Selain itu, sebagian besar masyarakat memahami cara membuat benang dengan pewarna alami. Kain songket yang dibuat dengan pewarna alami akan dibeli oleh konsumen dengan harga yang lebih mahal dibandingkan menggunakan pewarna sintetis.
Copyrights © 2024