Bakteri penyebab Infeksi saluran kemih (ISK) telah mengalami resistensi terhadap berbagai antibiotik. Pola resistensi bakteri tersebut perlu diperbaharui datanya untuk memastikan pemberian antibiotik yang tepat. Tujuan penelitian mengidentifikasi dan melihat pola resistensi bakteri penyebab ISK di Puskesmas Ibrahim Adjie Kota Bandung. Koloni bakteri yang berasal dari urin 9 pasien  suspect ISK ditumbuhkan dan hanya sampel yang berasal dari 3 pasien memenuhi persyaratan terindikasi  ISK karena adanya jumlah koloni di atas  105 cfu/ml. Selanjutnya dilakukan penentuan Gram bakteri, isolasi DNA total kromosom bakteri, amplifikasi gen pengkode 16S rRNA, sekuensing (penentuan urutan nukleotida) dan uji resistensi terhadap antibiotik golongan penisilin, penisilin+inhibitor β-lactamase, sefalosporin (generasi 1,2,3,4), fluorokuinolon, aminoglikosida dan karbapenem. Hasinya didapatkan tiga isolat (P1,P2,P3) yang teridentifikasi secara genetik Escherichia coli. Isolat P1 resisten terhadap penisilin, penisilin+inhibitor β-laktamse, sefalosporin generasi 1 dan fluorokuinolon. isolat P2 resisten terhadap penisilin. Isolat P3 resisten terhadap penisilin, penisilin+inhibitor β-laktamse, sefalosporin (generasi 1,2,3,4) dan fluorokuinolon. E. coli penyebab ISK telah mengalami resistensi terhadap antibiotik penisilin, penisilin+inhibitor β-lactamase, sefalosporin (generasi 1,2,3,4) dan fluorokuinolon. Aminoglikosida dan karbapenem masih memiliki aktivitas terhadap ketiga isolat E. coli resisten.Kata kunci: bakteri; ISK; isolasi; identifikasi; resistensi
Copyrights © 2021