Penelitian ini dilatarbelakangi adanya permasalahan terkait penilaian persediaan dan perputaran sistem persediaan yang tidak sesuai standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia pada UD.Kasri. Permasalahan tersebut dikarenakan belum adanya tenaga ahli untuk melakukan pencatatan persediaan di perusahaan dagang yang bergerak dalam penjualan alat-alat pertanian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan pencatatan persediaan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 14 (2015) untuk menentukan harga pokok penjualan pada UD.Kasri. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif. Di mana penelitian ini akan menganalisis perbandingan penilaian persediaan dengan metode FIFO dan metode AVERAGE untuk menentukan harga pokok penjualan pada UD. Kasri. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian adalah observasi, interview dan dokumentasi.Kesimpulan dari penelitian adalah harga pokok penjualan menggunakan metode FIFO lebih rendah dibandingkan dengan metode AVERAGE.Selisih kedua metode tidak terlalu besar, tapi dapat berpengaruh pada efisiensi perusahaan dalam hal pembelian persediaan. Oleh karena itu peneliti menyarankan perusahaan agar menggunakan sistem perputaran dan penilaian persediaan menggunakan metode FIFO.
Copyrights © 2017