Naditira Widya
Vol. 9 No. 1 (2015): Naditira Widya Volume 9 Nomor 1 April Tahun 2015

DINAMIKA SANDUNG DI HULU SUNGAI KAHAYAN

Sunarningsih (Unknown)



Article Info

Publish Date
06 Aug 2024

Abstract

Daerah Aliran Sungai (DAS) Kahayan mengalir di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah dan bermuara di Laut Jawa. Di sepanjang DAS Kahayan ini bermukim masyarakat Ngaju yang menjadi mayoritas. Sandung merupakan bangunan kubur yang digunakan oleh masyarakat Ngaju dari dulu hingga sekarang. Tulisan ini akan membicarakan penggunaan sandung dan perubahannya pada masyarakat Ngaju di hulu DAS Kahayan. Metode yang digunakan adalah deskriptif eksplanatif. Data yang digunakan diperoleh melalui survei dan wawancara yang dilakukan pada 2013. Selain itu, juga dilakukan penelusuran terhadap data pustaka untuk membantu dalam analisis dan interpretasi. Dari data yang didapatkan dan hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa perubahan terjadi pada penggunaan sandung sebagai tempat kubur sekunder oleh masyarakat Ngaju, terlihat pada letak, bentuk, pemilihan bahan, dekorasi (motif hias), dan konsep. Hal tersebut disebabkan oleh perubahan tata cara hidup (bermukim), ketersediaan bahan baku di lingkungan sekitar, perubahan cara pandang masyarakat terhadap keberadaan sandung, perubahan kepercayaan keluarga si mati yang menyediakan bahan pembuatan sandung, dan perubahan tren.Kahayan watershed flows in theregion of Central Kalimantanan disembogues into the Java Sea. Along the Kahayan are settled the major communities, Ngaju. They build sandung, a secondary burial that has been used by the publicfrom the past until present. This paper discusses the use of sandung and its changes, to the Ngaju community in the watershed flows Kahayan. The method used is descriptive explanative. Meanwhile, data were obtained by archaeological survey and interview conducted by Balai Arkeologi Banjarmasin in 2013. Analysis and interpretation processes will be completed by adding data from literature. The results depict that the changes in the use of sandung as a secondary burial of Ngaju society are location, shape, material selection, decoration, and concepts. Those are caused by the changes of their living, basic materials in their surroundings, the family's belief of the dead, and trend. 

Copyrights © 2015






Journal Info

Abbrev

nw

Publisher

Subject

Arts Humanities Social Sciences

Description

Naditira Widya aims to be a peer-reviewed platform and a reliable source of information. Scientific papers published consist of research, reviews, studies, and conceptual or theoretical thinking with regard to Indonesian and/or world archaeology and culture. All papers are double-blind reviewed by ...