Terdapat permasalahan pada sisi supply akibat masih kurangnya armada angkutan umum bus Damri pada rute Putussibau - Pontianak, jika dibandingkan dengan jumlah permintaaan perjalanan. Kondisi tersebut ditunjukkan dengan cukup banyaknya penumpang yang berkeinginan untuk berangkat, namun tidak dapat terangkut. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendapatkan jumlah permintaan (demand) harian penumpang, serta jumlah kebutuhan armada angkutan umum bus Damri pada rute Putussibau "“ Pontianak. Metode penelitian yang digunakan adalah  metode break even berdasarkan Direktorat Perhubungan Darat No SK 697/AL.206/DRJD Tahun (2002). Survei terhadap penumpang yang terangkut dan tidak terangkut dilakukan selama enam hari. Dari survei ini diketahui bahwa terdapat 138 penumpang yang terangkut dari jumlah permintaan harian penumpang sebanyak 221 orang. Rasio penumpang yang terangkut dengan kapasitas bus (load factor) adalah sebesar 100%, sedangkan rasio permintaan (demand) harian penumpang terhadap kapasitas bus rata-rata adalah 160%. Jumlah total pendapatan sebanyak Rp. 44.070.000 selama enam hari survei penelitian, rata "“ rata pendapatan perhari Rp. 7.345.000. Biaya operasional kendaraan (BOK) per hari Rp. 2.376.213. Load factor break even pada penumpang terangkut diperoleh nilai 0.89 sedangkan pada permintaan (demand) harian penumpang diperoleh nilai 0.93. Hasil analisis kebutuhan armada berdasarkan jumlah penumpang terangkut diperoleh 1 armada, sedangkan pada permintaan (demand) harian penumpang diperoleh 2 armada. Saat ini hanya ada 1 armada bus Damri yang aktif beroperasi setiap harinya, maka perlu penambahan 1 armada bus Damri lagi pada rute Putussibau "“ Pontianak.Kata Kunci: Kebutuhan Armada,  Load Factor, Permintaan, Metode Break Even
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024