Kegiatan penambangan emas menghasilkan pasir putih yang berbentuk halus sampai sedang dengan komposisi bahan ±75% kuarsa, 23% oksida besi, 2% mineral lain. Berdasarkan kenyataan tersebut, timbullah suatu pemikiran memanfaatkan pasir putih pada perkerasan HRS–WC dan Pengaruh terhadap stabilitas dan flow pada perkerasan serta mengetahui nilai VMA, VIM, dan VFB. Metode Analisis data dilakukan dengan Metode Bina Marga menggunakan spesifikasi HRS-WC dengan Metode Pengujian Marshall.. Proporsi campuran agregat kasar 39%, agregat halus 53%, filler 8%. Perencanaan benda uji pada 2 jenis pasir berbeda, yaitu 5% ;5,5% ; 6% ;6,5% ;7% pada tiap persentase di buat sebanyak 5 buah benda uji. Nilai berat jenis agregat kasar (2,850 gr/cm3), berat jenis Filler (2,690 gr/cm3) dan berat jenis aspal (1,045) yang sama namun pada berat jenis agregat halus berbeda, dimana pasir sungai 2,679 gr/cm3, pasir putih adalah 2,554 gr/cm3. Dari KAO diperoleh nilai parameter marshall, pasir sungai nilai stabilitas 1051,46 kg, Flow 3,90 mm, VIM 4,80 %, VMA 17,75 %, VFB 80,20 %, dan MQ 269,92 Kg/mm. Pasir putih nilai stabilitas 1030, 48 kg, Flow 4,03 mm, VIM 4,40 %, VMA 17,19 %, VFB 81,17 %, dan MQ 255,68 Kg/mm. Hasil pengujian pasir putih dapat dijadikan sebagai agregat halus pada campuran HRS-WC.Kata kunci: HRS – WC, pasir putih sisa penambangan emas, agregat halus, Marshall
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021