Kerusakan pada jalan perkerasan lentur sangat umum terjadi, dimana hal ini   diakibatkan oleh banyak faktor.   Salah satu faktor tersebut adalah kondisi drainase yang buruk. Oleh karena itu penting dilakukan penelitan untuk mengetahui adanya pengaruh dari kondisi drainase terhadap perkerasan jalan lentur.   Kawasan yang menjadi tinjauan adalah Jalan Akcaya II dan Jalan M. Saad, Kabupaten Sintang. Data primer berupa data kondisi drainase yang di dapat dari survei langsung di lokasi penelitian. Terdapat 4 klasifikasi kondisi drainase yaitu baik, sedang, buruk, dan tidak ada drainase. Dari hasil survei tersebut, dapat diketahui kondisi drainase pada Jalan Akcaya II dan Jalan M. Saad dengan kondisi baik sebanyak 13 segmen (63.16%) dan dalam kondisi sedang 5 segmen (36.84%). IRI adalah parameter penunjuk kekasaran (roughness) jalan untuk arah profil memanjang atau longitudinal jalan, ada empat kondisi jalan menurut IRI yaitu baik, sedang, rusak ringan, rusak berat. Indikator kinerja jalan dengan parameter kekasaran menggunakan metode IRI. Dari nilai IRI, kinerja jalan diklasifikasikan atas baik, sedang, rusak ringan, rusak berat. Dalam penelitian ini, nilai IRI merupakan data sekunder. Nilai IRI untuk Jalan Akcaya II dan Jalan M. Saad terdiri dari kondisi baik sebanyak 16 segmen (84,21%) dan 2 segmen lainya (15.79%) dengan kondisi sedang. Dari analisis yang di lakukan menggunakan Metode Regresi Linier dengan aplikasi SPSS, diperoleh nilai R2 sebesar 0,213% (variabel Kondisi Drainase dapat menerangkan variabilitas sebesar 21,3% dari variabel Nilai IRI, sedangkan sisanya diterangkan oleh variabel lain). Model hubungan yang dapat digunakan untuk memprediksi pengaruh kondisi drainase terhadap Nilai IRI adalah Nilai IRI= 0,279 + 1,755 Kondisi Drainase.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023