Abstrak: Pada masyarakat pesisir seperti di Kelurahan Gading, Kota Tanjung Balai, gibah dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap keharmonisan sosial, khususnya di kalangan perempuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami pengaruh-pengaruh gibah terhadap keharmonisan dan kehidupan sosial perempuan di wilayah pesisir kota Tanjung Balai. Adapun metode penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penanganan terhadap fenomena gibah memerlukan pendekatan yang holistik dan berbasis masyarakat, yang melibatkan pendidikan nilai-nilai moral serta penegakan hukum yang konsisten. Langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu membangun keharmonisan dan kepercayaan di antara masyarakat, khususnya perempuan di Kelurahan Gading. Dalam konteks penelitian ini, gibah telah terbukti memiliki dampak yang signifikan terhadap kehidupan sosial dan emosional perempuan di Kelurahan Gading. Dampak dari praktik ini meliputi merusak reputasi individu, memicu konflik sosial di masyarakat, dan menciptakan suasana tidak nyaman serta tidak aman bagi mereka yang terlibat. Fenomena ini memerlukan perhatian serius dalam upaya pencegahan dan penanggulangan untuk menjaga keharmonisan dalam interaksi sosial di komunitas.Abstract: In coastal communities such as Gading Village, Tanjung Balai City, gibah can have a significant impact on social harmony, especially among women. The purpose of this study is to understand the effects of gibah on the harmony and social life of women in the coastal area of Tanjung Balai city. The method of this research is a qualitative method with a descriptive approach. The results of this study indicate that handling the phenomenon of gibah requires a holistic and community-based approach, which involves education of moral values and consistent law enforcement. These steps are expected to help build harmony and trust among the community, especially women in Gading Village. In the context of this research, gibah has been shown to have a significant impact on the social and emotional lives of women in Kelurahan Gading. The impacts of this practice include damaging an individual's reputation, triggering social conflict in the community, and creating an uncomfortable and unsafe atmosphere for those involved. This phenomenon requires serious attention in prevention and mitigation efforts to maintain harmony in social interactions in the community.
Copyrights © 2024