Kebiasaan mengunyah sirih sekarang ini sudah jarang atau bahkan ada yang tidak pernah mendengar istilah “nginang”. Aktivitas nginang merupakan aktivitas warisan leluhur yang sudah sangat langka dan hampir punah di Banjarmasin. Peminatnya sangat sedikit dan hanya dilakukan oleh orang-orang tertentu saja. Pengabdian masyarakat ini dilakukan di salah satu desa daerah Banjarmasin Timur. Kegiatan dilakukan menggunakan metode ceramah, diskusi dan latihan. Pengabdian Masyarakat ini menggunakan 12 informan. Informan yang dipilih adalah informan yang masih mengunyah sirih pinang ketika wawancara dilakukan. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa masyarakat disana mengalami peningkatan kebiasaan mengunyah sirih pinang, yang ditandai dengan kondisi giginya sangatlah bagus. Rata-rata masyarakat disana yang tidak memiliki kebiasaan menginang, mengalami kerusakan pada gigi seperti adanya karies gigi, gigi yang tidak utuh lagi, dan gigi. Penemuan di lapangan menunjukkan bahwa masyarakat Desa Paku Alam kurang dalam merawat kesehatan gigi dan memicu adanya kerusakan pada gigi. Setelah dilakukan pengabdian, masyarakat disana mengalami perubahan pola pikir dan mereka memiliki keinginan yang kuat untuk menjadikan menginang sebagai kebiasaan mereka.
Copyrights © 2024