Formasi Simpangaur dan Formasi Lemau merupakan formasi yang terletak pada Cekungan Bengkulu yang merupakan salah satu cekungan muka busur (fore arc basin) yang berada di Pulau Sumatra. Formasi Lemau terendapkan pada lingkungan marine to lagoon pada Miosen Tengah - Miosen Akhir sedangkan Formasi Simpangaur diendapkan pada lingkungan transisi pada Miosen Akhir Pliosen Awal. Perubahan iklim yang terjadi memberikan dampak dalam ekosistem bumi yang dapat diteliti guna menginterpretasi fluktuasi perubahan iklim pada masa lalu. Penelitian ini dilakukan guna untuk merekonstruksi iklim masa lampau pada suatu daerah dapat menggunakan data mikrofosil berupa fosil foraminifera planktonik karena perubahan iklim sensitif terhadap persebaran planktonik. Penelitian dilakukan dengan menganalisis mikrofosil foraminifera planktonik yang terkandung dalam lapisan batuan pada lokasi pengamatan yang dilakukan preparasi sampel serta analisis dan identifikasi spesies foraminifera planktonik. Dilakukan rekonstruksi penampang stratigrafi untuk pembuatan grafik perubahan iklim tiap lapisan batuan. Berdasarkan hasil preparasi dan identifikasi spesies pada tiga sampel didapatkan pada batulempung foraminifera plantonik hidup pada iklim hangat, batupasir moluska Formasi Simpangaur dengan foraminifera planktonik yang hidup pada iklim hangat, dan batulempung Formasi Simpangaur dengan foraminifera planktonik yang hidup pada iklim sejuk. Perubahan iklim purba yang terjadi diinterpretasikan sejalan dengan perubahan iklim global yang terjadi pada zaman kuarter awal.Kata kunci: Iklim Purba, Formasi Lemau, Formasi Simpangaur, Foraminifera Planktonik, Mikropaleontologi.
Copyrights © 2024