Latar Belakang: Salah satu indikator kesehatan yang dinilai pada Sustainable Development Goals di Indonesia adalah status gizi balita. Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia Tahun 2022, diketahui prevalensi stunting di Indonesia menurun 2,8%. Besar penurunan angka tersebut dari 24,4% pada tahun 2021 menjadi 21,6% pada tahun 2022. Sementara prevalensi underweight di Indonesia meningkat 0,1% , Tahun 2021 sebesar 17%, pada tahun 2022 meningkat menjadi 17,1%. Salah satu upaya pemerintah di Kota Tangerang dalam mengatasi masalah kekurangan gizi melalui program Pemberian Makanan Tambahan Lokal di POS GIZI. Kegiatan ini berlangsung pada periode bulan Mei Tahun 2023. Sasaran dalam pemberian makanan tambahan lokal adalah balita underweight usia 6-59 bulan sebanyak 397 balita yang dipilih secara purposive, tersebar di 37 Puskesmas se-Kota Tangerang. Anggaran pengadaan PMT lokal POS GIZI bersumber dari anggaran Dana Alokasi Khusus Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Tahun 2023. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hasil pelaksanaan program pos gizi terhadap berat badan dan status gizi balita underweight. Metode: Analisis yang digunakan adalah Uji Statiskik Parametrik dua sampel berpasangan dengan uji Paired T Test. Hasil: Berdasarkan uji Paired T Test menunjukkan bahwa untuk kategori usia balita 12-23 bulan nilai sig 2-tailed sebesar 0,038 (< 0,05). Kesimpulan: Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan (Sig < 0,05) antara Berat Badan balita pada hari pertama dengan Berat Badan balita setelah diberikan PMT selama empat belas hari di Pos Gizi. Hal ini menunjukkan bahwa PMT lokal melalui Pos Gizi dapat menjadi solusi dalam penanganan balita underweight di Wilayah kerja Kota Tangerang.
Copyrights © 2023