Penggunaan AC pada unit hunian rusunawa bertingkat tinggi bersubsidi yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah terbilang cukup banyak dilihat dari sisi luar bangunan. Studi ini merupakan upaya untuk melihat salah satu faktor pemicu penggunaan AC tersebut yakni adanya ketidaknyamanan penghuni dari sisi termal. Dengan mengambil dua lokus penelitian yaitu Rusunawa Jatinegara Barat dan Rusunawa Pengadegan, studi ini mengevaluasi kondisi nyaman termal bangunan dengan menggunakan simulasi Sefaira pada model tiga dimensi yang mewakili gubahan massa kedua lokus penelitian. Selain menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif, studi ini juga merupakan perbandingan antara Rusunawa Jatinegara Barat dan Rusunawa Pengadegan dikarenakan keduanya berada pada area iklim makro yang sama datanya dirujukkan pada stasiun cuaca Halim Perdanakusuma. Observasi juga dilakukan untuk mengetahui seberapa banyak penggunaan AC pada kedua lokus penelitian. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran terkait rancangan gubahan massa bangunan yang berbeda pada rusunawa bertingkat tinggi bersubsidi dan dampaknya pada kenyamanan termal penghuninya.
Copyrights © 2023