Tebu di Indonesia umumnya digunakan sebagai bahan baku utama industri gula untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan industri. Meskipun demikian, isu fluktuasi produksi yang dihadapi petani tebu menunjukkan adanya risiko terhadap produksi usaha tani. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh input produksi dalam produksi usaha tani tebu. Just and Pope model digunakan untuk menentukan pengaruh dari masing-masing input dalam risiko produksi, serta pendekatan Just and Pope digunakan untuk mengetahui bagaimana respon petani terhadap risiko. Penelitian dilakukan di Kecamatan Wates dan Kandat Kabupaten Kediri dan ditentukan secara purposive, dengan jumlah petani responden yang dipilih secara acak sebanyak 106 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa input produksi pupuk urea, phonska dan organik serta pestisida dan tenaga kera berpengaruh menurunkan risiko produksi pada Kecamatan Kandat. Sedangkan pada Kecamatan Wates input produksi yang berperan dalam menurunkan risiko produksi yaitu, bibit, pupuk urea, ZA, dan tenaga kerja. Lebih lanjut, petani tebu di Kabupaten Kediri berperilaku sebagai risk seeker dalam menghadapi risiko. Oleh karena itu, disarankan untuk mendukung penyediaan fasilitas kemitraan antara petani dan peneliti dalam merancang dan mengembangkan teknologi dan praktik baru untuk meningkatkan produktivitas dan menerapkan program pelatihan yang sesuai dengan kapasitas dan keterbatasan petani untuk mendorong petani mengambil risiko. Hal ini akan membantu untuk lebih meningkatkan produktivitas tebu di Kabupaten Kediri.
Copyrights © 2024