Jagung merupakan komoditas tanaman pangan dengan permintaan yang sangat tinggi karena komoditas ini dibutuhkan sebagai bahan baku industri, konsumsi masyarakat dan pakan ternak. Kabupaten Malang merupakan salah satu daerah di Jawa Timur sebagai wilayah pengahasil jagung, tepatnya di Desa Kidangbang Kecamatan Wajak. Terdapat dua sistem budidaya pada usahatani jagung yaitu sistem kemitraan dan non kemitraan. Dimana kemitraan yang terjalin yaitu dengan PT. Agri Makmur Pertiwi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan kemitraan yang terjalin di Desa Kidangbang, tingkat produksi dan tingkat pendapatan petani mitra dan non mitra, serta pengaruh faktor produksi terhadap efisiensi alokatif usahatani mitra dan non mitra. Metode yang digunakan yaitu uji independet, analisis usahatani, dan dual frontier stochastic dengan sampel 13 petani mitra dan 8 petani non mitra. Hasil dari penelitian didapatkan bahwa kemitraan yang terjalin antara petani mitra dengan PT. Agri Makmur Pertiwi berjalan dengan baik. Tingkat produksi non mitra lebih tinggi dibandingkan dengan petani mitra sedangkan pada tingkat pendapatan petani mitra lebih tinggi dibandingkan dengan petani non mitra. Didapatkan faktor produksi variabel benih, tenaga kerja dan pupuk phonska berpengaruh signifikan, sedangkan variabel pupuk urea, pupuk ZA, pestisida, dan luas lahan tidak berpengaruh signifikan terhadap produksi jagung serta pada tingkat efisiensi alokatif petani mitra dan non mitra di Desa Kidangbang belum mencapai efisien secara alokatif dengan rata-rata 0,29 untuk petani mitra dan 0,28 untuk petani non mitra
Copyrights © 2024