Populasi lanjut usia secara global meningkat sekitar 9,3% pada tahun 2020 dengan penduduk berumur melebihi 65 tahun dan diprediksi pada 2050 nantinya terjadi kenaikan sekitar 16% (Jewish dalam Septianawati, 2022). Di Indonesia, penduduk yang berusia lanjut persentasenya pun meningkat dua kali lipat dalam rentang tahun 1971 sampai 2020 sebesar 9,92% (Kim J-H dalam Septianawati, 2022). Adanya peningkatan penduduk geriatri di Indonesia ini dapat berdampak bagi kesehatan, adapun masalah kesehatan yaitu pada geriatri dapat berupa depresi dan penurunan fungsi kognitif. Tujuan penelitian ini adalah utuk melihat status depresi dan kesehatan mental pada lansia .metode penelitian dengan mengunankan instrumen Geriatric Depression Scale (GDS) Dan Mini Mental State Examination (MMSE) Pada Lansia. Hasil penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang kelompok kami lakukan di lapangan didapat sampel sebanyak 37 responden, dengan responden perempuan 24 orang (64,9%), dan laki-laki 13 orang (35,1%). Berdasarkan hasil test GDS sebagian besar responden tidak mengalami depresi yaitu sebanyak 68%. Mini mental state examination (MMSE) adalah pemeriksaan kognitif yang digunakan untuk menegakkan diagnosis dementia. Berdasarkan hasil dari 37 responden sebagian besar lansia berada di status normal dalam penilaian MMSE yaitu sebanyak 27 (73%) lansia. Sedangkan 14% lainnya berstatus Definitif Gangguan Kognitif dan 13% lainnya berstatus Probable Gangguan Kognitif. Kesimpulan Perlunya penelitian lebih lanjut mengenai Gambaran Geriatric Depression Scale (GDS) Dan Mini Mental State Examination (MMSE) pada lansia. Disarankan melakukan kegiatan preventif untuk mengurangi kepikunan pada lansia seperti pola hidup yang sehat dan olahraga yang teratur pada usia muda. Pentingnya dukungan keluarga untuk membantu meningkatkan kualitas hidup lansia dengan aktif mengajak lansia berbicara, bersenda gurau untuk mengasah daya ingat lansia.
Copyrights © 2024