Remaja putri merupakan kelompok yang rentan terhadap anemia karena mereka mengalami periode pertumbuhan yang cepat dan menstruasi bulanan yang menyebabkan kehilangan zat besi. Selain itu, pola makan yang tidak seimbang dan kurangnya pengetahuan tentang pentingnya zat besi dalam diet dapat memperburuk risiko defisiensi zat besi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran tingkat pengetahuan tentang pentingnya konsumsi zat besi bagi remaja putri. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu menggambarkan pengetahuan remaja putri tentang pentingnya konsumsi zat besi. Pada penelitian ini populasinya adalah siswi SMK Ihsaniyat Ngoro Jombang. Sampel pada penelitian ini sebesar 30 responden. Sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah total sampling. Lokasi penelitian ini di SMK Ihsaniyat Ngoro Jombang. Penelitian ini dilaksanakan bulan Maret 2024. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan data primer. Alat ukur yang digunakan adalah lembar kuesioner tertutup tentang pengetahuan remaja putri tentang pentingnya mengkonsumsi zat besi. Data yang telah terkumpul diolah dg prosentase dan disajikan dalam bentuk diagram. Hasil dari penelitian ini diperoleh data tingkat pengetahuan remaja tentang pentingnya konsumsi zat besi yaitu dengan hasil pengetahuan baik sebesar 83,33 % dan pengetahuan kurang sebesar 16,67 %. Dilihat dari hasil penelitian yang diperoleh, ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan dari remaja putri tentang pentingnya mengkonsumsi zat besi yaitu bahwa remaja putri tersebut adalah siswi dari sekolah menengah kesehatan yang sedikit banyak sudah memperoleh ilmu tentang kesehatan reproduksi dan pentingnya zat gizi pada proses pertumbuhan. Dengan demikian harapannya siswa yang mengalami anemia hanya sedikit, dan yang lainnya lebih banyak dengan kadar Hb yang normal. Simpulan dari penelitian ini adalah tingkat pengetahuan remaja putri tentang pentingnya konsumsi zat besi di SMK Ihsanniat Ngoro Jombang sebagian besar adalah dengan tingkat pengetahuan baik yaitu sebanyak 83,33%. Diharapkan pihak sekolah bekerjasama dengan Puskesmas untuk rutin dalam memberikan KIE dan pembagian tablet zat besi (TTD) guna mencegah anemia pada remaja.
Copyrights © 2024