JOGED
Vol 22, No 2 (2023): OKTOBER 2023

WA ODE MENERJANG BADAI: KARYA TARI YANG MEREFLEKSIKAN PERJUANGAN PEREMPUAN BUTON DALAM MENGGAPAI KEMERDEKAAN




Article Info

Publish Date
25 Nov 2023

Abstract

RINGKASANWa Ode Menerjang Badai adalah perjuangan wanita Buton dalam melawan kebebasannya. Koreografinya terinspirasi oleh pribadi penulis/koreografer sebagai wanita yang menyandang gelar bangsawan Ode. Hari ini, banyak perempuan Buton Ode yang benar-benar ingin mencapai tujuannya dengan membuat pilihan sendiri. Dalam lagu Khabanti tradisional dan novel modern Di bawah bayang-bayang, Ode digambarkan sebagai perempuan yang hampir tidak memiliki kebebasan karena dibatasi secara ketat oleh aturan tradisional di mana pernikahan yang diatur adalah kebiasaan di antara keluarga kerajaan. "Wa Ode Menerjang Badai ” ditarikan oleh lima orang penari perempuan, salah satunya bertindak sebagai Wa Ode — karakter utama — yang berjuang untuk kebebasan dan status yang setara. Sepanjang koreografi Wa Ode mengungkapkan rasa frustrasi, kebingungan, dan kecemasannya berbagai cara untuk mewujudkan mimpinya menjadi kenyataan, yaitu membebaskan wanita Buton dari dunia maya yang belenggu aturan tradisional untuk mencapai kebebasan dan kesetaraanABSTRACTWaode Crossing the Storm is the struggle og Buton women in fighting their freedom. The choreography is inspired by the author-choreographer’s personal experience as a woman who bears the noble title of Ode. Today, many Buton Ode women really want to achieve her goals by making her own choices. In the traditional khabanti songs and modern novel Under Shadow of Ode, the Ode women are depicted as almost having no freedom bounded strictly by traditional rules in which arranged marriage is customary among royal families. “Waode Crossing the Storm” is performed by five female dancers one of them acts as Waode—the main character—who is fighting for freedom and equal status. Along the choreography Waode expresses he frustration, confusion, and anxiety indifferent ways to make her dream a reality, i.e, freeing Buton women from the shackles of traditional rules to achieve freedom and equality.

Copyrights © 2023






Journal Info

Abbrev

joged

Publisher

Subject

Description

JOGED merangkai beberapa topik kesenian yang terkait dengan fenomena, gagasan konsepsi perancangan karya seni maupun kajian. Joged merupakan media komunikasi, informasi, dan sosialisasi antar insan seni perguruan tinggi ke masyarakat ...