JOGED
Vol 22, No 2 (2023): OKTOBER 2023

REPRESENTASI GONG DALAM TARI NGERUAI KENEMIAK (ANALISIS POLA DUA ESTETIKA PARADOKS)

Regaria Tindarika (Universitas Tanjungpura)
Winda Istiandini (Universitas Negeri Malang)
Ahadi Sulissusiawan (Universitas Tanjungpura)



Article Info

Publish Date
25 Nov 2023

Abstract

ABSTRAKTari Ngeruai Kenemiak memiliki keunikan tersendiri yaitu terdapatpenggunaan alat musik Gong sebagai properti tarinya. Gong ini dimainkan selama pertunjukan tari berlangsung. Adapun cara memainkannya dengan dipegang, diayunkan ke atas dan bawah, diinjak, dan diduduki. Dengan menggunakan teori estetika paradoks oleh Jakob Sumarjo, penelitian ini akan dianalisis berdasarkan bentuk properti, cara penggunaannya dalam upacara maupun tari Ngeruai Kenemiak. Metode yangdigunakan adalah deskriptif dan bentuk penelitian ini adalah kualitatif. Data dianalisis melalui pendekatan semiotik. Teknik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan observasi, wawancara, dokumentasi danstudi pustaka. Melalui tari Ngeruai Kenemiak tergambar jelas bahwa tari ini mendapat inspirasi dari prosesiadat Ngeruai Kenemiak yang merupakan upacara kelahiran bayi suku Dayak Kantu’. Gong yang setelah dianalisis menggunakan pola dua menggunakan estetika paradoks merupakan representasi dari dunia, siklus kehidupan, serta peran manusia di dalamnya sangat terikat oleh hungungan antar sesama manusia, alam sekitarnya dan juga Petara atau Tuhan.ABSTRACTThis research is motivated by Ngeruai Kenemiak dance which has its own uniqueness, namely the use of Gongmusical instruments as dance properties. This gong is played during the dance performance. As for how to playit, it is to be held, swinging up and down, being stepped on, and being occupied. Using the paradoxical aesthetic theory by Jakob Sumarjo, this research will be analyzed based on the shape of the property, the way it is used in ceremonies and Ngeruai Kenemiak dance. The method used is descriptive and the form of this research is qualitative. The data are analyzed through a semiotic approach. The techniques carried out in this study are observation, interviews, documentation and literature studies. Through the Ngeruai Kenemiak dance, it is clearly illustrated that this dance draws inspiration from the traditional procession of Ngeruai Kenemiak whichis the birth ceremony of the baby of the Dayak Kantu tribe'. Gong, which after analysis using pattern two usingparadoxical aesthetics, is a representation of the world, the cycle of life, and the role of humans in it is very much bound by the relationship between fellow humans, the surrounding nature and also Petara or God.

Copyrights © 2023






Journal Info

Abbrev

joged

Publisher

Subject

Description

JOGED merangkai beberapa topik kesenian yang terkait dengan fenomena, gagasan konsepsi perancangan karya seni maupun kajian. Joged merupakan media komunikasi, informasi, dan sosialisasi antar insan seni perguruan tinggi ke masyarakat ...