Limbah yang dihasilkan dari industri tempe diantaranya limbah cair, limbah padat, dan limbah gas. Limbah cair dari industri tempe apabila tidak diolah secara baik, maka akan memiliki dampak buruk terhadap lingkungan sekitar dan akan menjadi permasalahan lingkungan yang membutuhkan waktu, tenaga, dan biaya dalam menanganinya. Limbah cair dari proses pembuatan tempe memiliki beberapa kandungan seperti 0,11% karbohdrat, 0,42% protein, 0,13% lemak, 4,55% besi, 1,74 fosfor dan 98,8% air. Dalam penelitian pengolahan limbah cair industri tempe kali ini akan dilakukan dengan koagulasi menggunakan koagulan anorganik berupa tawas dan Poly Aluminium Chloride (PAC). Penelitian ini menggunakan variasi koagulan dengan berat masing-masing sebanyak 18%, 19%, 21%, 22% dan 23%. Setelah itu menganalisis hasil pengolahan limbah cair tempe dengan mengukur nilai TSS (Total Solid Suspended), DO (Disolve Oxygen), COD (Chemixal Oxygen Demand), dan pH. Keefektifan koagulan tawas dalam menaikkan konsentrasi DO dan menurunkan TSS yaitu pada berat 18 gram, serta keefektifan koagulan tawas dalam menurunkan COD yaitu pada berat 20 gram. Sedangkan keefektifan koagulan PAC dalam menaikkan DO yaitu pada berat 16 gram, serta keefektifan koagulan dalam menurunkan COD dan TSS yaitu pada berat 20 gram. Jenis koagulan yang optimum dalam menurunkan COD dan TSS serta menaikkan kadar DO yaitu koagulan tawas.Kata kunci: Limbah cair, Tawas, Poly Aluminium Chloride
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024