Masalah transportasi menjadi tantangan krusial dalam manajemen pasokan. Hal ini berkaitan erat dengan biaya transportasi, persediaan dan permintaan. Ketidakpastian terkait kenyataan di lapangan membuat perusahaan jadi sulit dalam melakukan pengalokasian. Akibatnya, biaya transportasi yang dikeluarkan kerap begitu besar dan tidak optimal. PT Perkebunan Nusantara XIII (PTPN XIII) memiliki empat kebun kelapa sawit dan tiga pabrik pengolahan. Pada kenyataannya, perusahaan pengolah kelapa sawit seperti PTPN XIII di Kalimantan sering menghadapi kendala dalam pengalokasian yang efektif dari kebun ke pabrik. Ketidaktepatan dalam pendistribusian kelapa sawit dapat menyebabkan gangguan operasional dan peningkatan biaya transportasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan transportasi di PTPN XIII dengan fokus mengatasi nilai ketidakpastian biaya menggunakan pendekatan fuzzy. Metode Modified Vogel"™s Approximation digunakan untuk menghitung solusi optimum biaya transportasi perusahaan. Modifikasi pada VAM dilakukan dengan mengubah biaya fuzzy menjadi biaya tegas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan pendekatan ini, PTPN XIII dapat mengoptimalkan biaya operasionalnya. Solusi optimal yang diperoleh adalah alokasi pengiriman dari Kebun GM ke Pabrik PP sebesar 356,693 kg, dari Kebun GE ke Pabrik PG sebesar 248,075 kg, dari Kebun DK ke Pabrik PG sebesar 198,908 kg, dari Kebun DK ke Pabrik PB sebesar 270,424 kg, dari Kebun RB ke Pabrik PB sebesar 175,559 kg dan dari Kebun RB ke Pabrik PP sebesar 446,983 kg dengan total biaya distribusi sebesar Rp94,449,550.73. Kata Kunci: transportasi fuzzy, bilangan fuzzy trapezoidal, magnitude ranking
Copyrights © 2024