Pembangunan ekonomi mencakup serangkaian inisiatif yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan individu, mengurangi tingkat pengangguran, dan mengurangi kesenjangan pendapatan dalam masyarakat. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) berfungsi sebagai indikator yang berharga untuk mengevaluasi perekonomian daerah dengan mempertimbangkan kinerja berbagai sektor usaha. Oleh karena itu penelitian ini bermaksud untuk mengelompokkan Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat berdasarkan nilai PDRB agar dapat diketahui pengelompokan apa saja yang memiliki kesamaan karakter yang paling tepat sehingga dapat diketahui daerah-daerah yang memiliki tingkat perekonomian rendah untuk membantu pemerintah dalam memprioritaskan kebijakan pembangunan ekonomi di Kalimantan Barat. Penelitian ini menggunakan metode Self Organizing Map, menghasilkan 3 klaster berdasarkan nilai ideal validasi internal dalam indeks dunn, indeks silhouette dan indeks connectivity. Klaster 1 terdiri dari Kota Pontianak, yang merupakan cluster yang menunjukkan tingkat dominasi ekonomi tertinggi di hampir semua industri. Klaster 2 terdiri dari empat kabupaten: Sanggau, Sambas, Ketapang, dan Kubu Raya. Klaster ini mempunyai pengaruh paling besar di industri pertanian dan pertambangan. Klaster 3 memiliki 9 kabupaten, yakni Bengkayang, Melawi,Landak, Sintang, Mempawah, Sekadau, Kapuas Hulu, Kayong Utara, dan Kota Singkawang. Klaster ini termasuk dalam kategori ekonomi paling rendah karena nilainya berada di bawah rata-rata setiap indikator PDRB. Kata Kunci: Indeks Dunn, Indeks Silhouette, Indeks Connectivity
Copyrights © 2024