Kesetaraan Gender merupakan salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals), berbagai masalah masih ditemukan dalam bentuk diskriminasi dan ketidaksetaraan berbasis gender di tengah masyarakat. Diketahui sebanyak 3 cluster yang membahas isu tersebut seperti kesetaraan gender dalam ekonomi, tantangan dalam kepemimpinan perempuan dalam organisasi, dan pemberdayaan perempuan. Hasil survei Randazzo (2019) menyatakan bahwa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dalam kesetaraan gender di Indonesia berada di skor 57 yang berarti berada di atas rata-rata. Kepemimpinan perempuan di Indonesia belum dikatakan maksimal dan belum merata, luasnya wilayah Indonesia mempengaruhi pemerataan indeks kesetaraan gender terutama di daerah-daerah yang masih memegang teguh budaya patriarki. Penelitian ini berfokus pada kehidupan masyarakat Desa Togean, wilayah Indonesia Timur, Sulawesi Tengah. Data diperoleh dengan melakukan observasi dari organisasi non-pemerintah (NGO) Togean Naturale, yang kemudian diklasifikasikan serta dimaknai dengan menggunakan program Desa damai. Konteks kehidupan bermasyarakat Desa Togean berada di level kedua yang berarti menjadi pihak pelengkap dari peran tradisional yang dipegang oleh laki-laki untuk kepemimpinan maupun pengambilan keputusan. Pemerataan akses yang terbatas terhadap pendidikan, pekerjaan, dan pengambilan keputusan juga menjadi kesulitan bagi perempuan untuk berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat.
Copyrights © 2024