Latar Belakang: Pendorong utama terjadinya pernikahan dini masih yaitu tradisi dan kekuatan opini masyarakat, khususnya di pedesaan. Dampak dari pernikahan dini dapat meningkatkan angka kematian ibu, dan pernikahan dini menyebabkan banyak masalah kesuburan.Tujuan: Menganalisis Analisis Alasan dan Penyebab Pernikahan Dini pada Remaja Aceh di Kota Loksmawe.Metode: Penelitian kualitatif menggunakan model interpretatif untuk menganalisis pernikahan dini pada remaja putri. Survei dilakukan di kota Loksmawe. Peneliti mengamati tiga kasus orang yang menikah dini. Analisis data melibatkan pengklasifikasian orang dan peristiwa ke dalam kategori dan tanggal sesuai dengan karakteristiknya.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab terjadinya pernikahan dini di kota Loksemawe adalah adat istiadat masyarakat seperti remaja putri tidak bersekolah, kriminalitas (perselingkuhan), ketakutan akan pernikahan (cinta), kehamilan pranikah dan kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi.Kesimpulan: Untuk mengurangi pernikahan dini, setiap pemuda harus menjalani wajib belajar 12 tahun untuk menekan tingginya angka pernikahan dini dan mengurangi minat pemuda untuk menikah di usia muda.Saran: Bekerjasama dengan organisasi terkait, secara rutin dan berkesinambungan melakukan kampanye penyadaran masyarakat mengenai usia pernikahan yang ideal. Kata Kunci : Kualitatif, Pernikahan Dini, Remaja ABSTRACT Background: The main drivers of early marriage are still traditions and the power of public opinion, especially in rural areas. The impact of early marriage can increase maternal mortality rates, and early marriage causes many fertility problems.Purpose: To analyze the Analysis of Reasons and Causes of Early Marriage among Acehnese Adolescents in Loksmawe City.Methods: Qualitative research using an interpretive model to analyze early marriage among adolescent girls. The survey was conducted in Loksmawe City. Researchers observed three cases of people who married early. Data analysis involved classifying people and events into categories and dates according to their characteristics.Results: The results of the study showed that the causes of early marriage in Loksemawe City were community customs such as adolescent girls not attending school, crime (infidelity), fear of marriage (love), premarital pregnancy and lack of knowledge about reproductive health.Conclusion: To reduce early marriage, every young person must undergo 12 years of compulsory education to reduce the high rate of early marriage and reduce the interest of young people to marry at a young age.Suggestions: In collaboration with related organizations, routinely and continuously conduct public awareness campaigns regarding the ideal age of marriage. Keywords: Qualitative, Early Marriage, Teenagers
Copyrights © 2024