Lisin merupakan asam amino pembatas dalam pakan dikarenakan sumber protein nabati yang digunakan sebagai bahan penyusun pakan defisiensi lisin. Kekurangan asam amino menyebabkan penurunan efisiensi pemanfaatan pakan dan pertumbuhan. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji penambahan lisin pada pakan buatan terhadap kecernaan protein, efisiensi pemanfaatan pakan, pertumbuhan, dan kelulushidupan benih lele Sangkuriang. Ikan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah lele Sangkuriang stadia pembesaran memiliki bobot rata-rata 6,48±0,22 g/ekor. Pakan uji yang digunakan dalam penelitian ini berupa pakan buatan berbentuk pellet dengan kandungan protein 31% yang ditambahkan lisin yaitu perlakuan A (0 %/kg pakan), B (0,5 %/kg pakan), C (1,0/kg pakan) dan D (1,5 %/kg pakan). Parameter yang diamati meliputi kecernaan protein (ADCp), efisiensi pemanfaatan pakan (EPP), rasio konversi pakan (FCR), protein efisiensi rasio (PER), laju pertumbuhan relatif (RGR), kelulushidupan (SR) dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan lisin pada pakan dapat meningkatkan ADCp, EPP, FCR, PER, dan RGR. Parameter kualitas air selama penelitian menurut literatur masih layak untuk budidaya lele Sangkuriang. Dosis lisin 1,0 %/kg pakan merupakan dosis terbaik penambahan lisin pada pakan menghasilkan nilai ADCp, EPP, FCR, PER, dan RGR tertinggi sebesar 70,18±0,28, 71,02±0,15, 1,32±0,10, 3,06±0,13 dan 2,87±016%/hari.
Copyrights © 2024