Jurnal Veteriner
Vol 24 No 2 (2023)

Adenokarsinoma pada Kelenjar Ambing Kucing Ras Himalaya: Tampilan Klinik, Penanganan dengan Mastektomi dan Hasilnya

I Gusti Agung Gde Putra Pemayun (Unknown)
I Wayan Batan (Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana)
Adrian Hasan Rahmatullah (Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana)



Article Info

Publish Date
08 Nov 2023

Abstract

Adenokarsinoma kelenjar mammae adalah pertumbuhan sel-sel kelenjar yang tidak terkontrol dan tidak terkoordinasi umumnya dijumpai pada anjing dan jarang pada kucing. Adenokarsinoma mammae pada kucing bersifat malignant dan merusak jaringan kelenjar mammae secara progresif, sehingga berakibat fatal pada kucing. Seekor kucing Himalaya berusia 4 tahun, berjenis kelamin betina yang belum disteril, bobot badan 3 kg, warna bulu coklat tua, mengalami pembengkakan pada satu kelenjar mammae bagian belakang sebelah kanan dan tidak mau mengecil. Pemeriksaan dengan palpasi adanya massa yang menonjol cukup besar, terasa keras dan padat pada kelenjar mammae. Hasil pemeriksaan histopatologi jaringan tumor, kucing didiagnosa menderita adenokarsinoma ditandai dengan sel-sel kelenjar mengalami proliferasi tidak terkontrol, bersifat infiltratif, adanya proses angiogenesis, adanya sel-sel tumor pada pembuluh darah kelenjar, ductus, bentuk dan ukuran ductus yang bervariasi (pleomorfik). Penanganan dilakukan dengan pembedahan mastektomi yaitu pengangkatan kelenjar mammae yang terdapat jaringan tumor. Pascaoperasi kucing diberikan cefotaxime 20 mg/kg BB IV (q12h), dan tolfedine 4 mg/kg BB IM (q24h) selama tiga hari dan dilanjutkan dengan pemberian cefixime trihydrate 10 mg/kg BB (q12h), dan deksametason 0,08 mg/ kg BB (q12h) secara oral selama 5 hari. Kucing dinyatakan sembuh pada hari ke 14 pascaoperasi dengan luka operasi telah mengering, nafsu makan, minum baik, defikasi dan urinasi normal serta pemeriksaan radiografi, dan hematologi kucing dalam keadaan normal.

Copyrights © 2023






Journal Info

Abbrev

jvet

Publisher

Subject

Veterinary

Description

Jurnal Veteriner memuat naskah ilmiah dalam bidang kedokteran hewan. Naskah dapat berupa: hasil penelitian, artikel ulas balik (review), dan laporan kasus. Naskah harus asli (belum pernah dipublikasikan) dan ditulis menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Naskah ilmiah yang telah ...