Virus corona atau COVID-19 ini pertama kali muncul di Kota Wuhan Republik Rakyat China pada akhir tahun 2019. Simpang siur mengenai penyebaran virus inipun bertebaran mulai dari dikarenakan hewan, makanan, atau sebab lain. Komisi kesehatan nasional kemudian mengkonfirmasi bahwa virus ini dapat menyebar dari manusia ke manusia atau dapat menempel dari benda-bendar yang bersentuhan dengan manusia yang terinfeksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implemntasi komunikasi dan birokrasi terhadap kepatuhan protokoler kesehatan pada masa pandemi COVID 19. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode campuran atau mixed method dengan desain concurrent triangulation. Jumlah sampel dan informan masing-masing terdiri dari 100 orang untuk data kuantitatif dan 7 orang untuk data kualitatif. Teknik pengumpulan data kuantitatif dalam penelitian ini berupa lembar kuesioner dan untuk data kualitatif dengan mengumpulkan informasi melalui wawancara, baik yang terstruktur maupun tidak, dokumentasi dan materi-materi visual. Hasil penelitian menujukkan adanya hubungan antara komunikasi dengan kepatuhan masyarakat dengan p value 0.003 dan nilai OR 4.080 dan adanya hubungan birokrasi dengan kepatuhan masyarakat dengan p value 0.042 dan OR 8,564. Meskipun Kota Ternate telah berada di zona medekati hijau dan tidak adanya lonjakan kasus hingga diambilnya data ini, namun komunikasi dan koordinasi harus tetap berjalan seefektif mungkin untuk mencapai target vaksinasi dan mencegah kembali adanya lonjakan kasus, Selain itu dalam hal birokrasi, pelaksanaan sesuai Standar Operasional Prosedure dan sistem pelaporan agar lebih terstruktur maka sebaiknya menyediakan prosedur penyampaian informasi yang baku dan prosedur komunikasi antar instansi terkait.
Copyrights © 2024