Waduk merupakan suatu bangunan buatan yang berfungsi untuk menampung air. Penyebab utama yang dapat menyebabkan kerusakan pada badan tanggul biasanya adalah keruntuhan tanggul yang disebabkan oleh ketidakstabilan tanggul tersebut. Ketidakstabilan tanggul dapat terjadi karena adanya rembesan air yang menyebabkan tanah menjadi jenuh air. Tanggul Waduk Desa Kemuja hingga saat ini terdapat beberapa retakan pada badan tanggul yang kemungkinan dapat menyebabkan keruntuhan tanggul apabila tidak ditangani lebih lanjut. Penelitian ini mengidentifikasi kondisi lapisan tanah pada tanggul agar dapat mengetahui ketidakstabilan tanggul Waduk di Desa Kemuja menggunakan metode geolistrik self-potential (SP). Penelitian ini dilakukan dengan mengukur 3 lintasan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, pada lintasan 1 terdapat ketidakstabilan tanggul pada jarak 110 m dengan nilai potensial sebesar -11,1 mV dan pada jarak 125 m sebesar -10,8 mV, pada lintasan 2 terdapat pada jarak 155 m sebesar -1,3 mV, dan pada lintasan 3 terdapat pada jarak 55 m sebesar -4,1 mV. Ketidakstabilan tanggul menunjukan anomali negatif ketika rembesan air masuk ke tanggul. Zona ini dapat menyebabkan keruntuhan sehingga dapat mengganggu kestabilan tanggul. Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa metode self-potential (SP) dapat digunakan sebagai solusi tercepat untuk mencegah kerusakan tanggul berdasarkan identifikasi ketidakstabilan tanggul.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024