Perluasan area perkotaan menunjukkan gejala urban sprawl semakin tidak terkendali yang mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan dan ketergantungan terhadap kendaraan bermotor yang semakin tinggi. Hal ini sering ditemukan daerah perkotaan dengan penyalahgunaan fungsi fasilitas pejalan kaki sehingga akses yang sulit dan tidak terkoneksi dengan baik. Fenomena tersebut membuat pejalan kaki urung untuk memiliki tujuan dalam berjalan. Sebagai upaya dalam mengendalikan mobilisasi dengan berjalan kaki merupakan solusi dari konsep compact city. Mempunyai aksesibilitas bagi pejalan kaki dapat meningkatkan daya tarik kota yang menyediakan fasilitas bagi warganya untuk beraktifitas. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi kualitas dan ketersediaan jalur pejalan kaki yang diinginkan oleh penggunanya. Menggunakan metode kuantitatif dengan menyebarkan kuisioner secara acak, teknik analisa data deskriptif kuantitatif yang memberikan penjelasan ketersediaan kualitas jalur pejalan kaki di kota Denpasar. Hasil penelitian ini Jalur pejalan kaki di empat Kecamatan Kota Denpasar yang diingginkan oleh penggunanya mempunyai kriteria Kepadatan lalu lintas sedang, Ukuran jalan sedang, dan ukuran pedestrian lebar. Ketersediaan kualitas jalur pejalan kaki merupakan salah satu pembangunan kota kompak sehingga bisa mengurangi ketergantungan terhadap kendaraan pribadi dan menyediakan fasilitas jalur pejalan kaki yang efisien.
Copyrights © 2024