Penggunaan pupuk kimia secara berlebihan dalam sektor pertanian telah menyebabkan masalah lingkungan seperti penurunan kesuburan tanah dan pencemaran air tanah. Pupuk kimia, yang diproduksi melalui proses industri, menggabungkan unsur hara seperti nitrogen, fosfor, dan kalium untuk kebutuhan tanaman. Sementara itu, limbah peternakan, terutama feses sapi, sering tidak dimanfaatkan dengan optimal dan dapat menjadi sumber polusi. PT Sanjaya Farm, sebuah perusahaan peternakan di Bandar Lampung, telah memanfaatkan feses sapi sebagai bahan dasar pembuatan pupuk organik, meskipun masih memerlukan peningkatan keterampilan bagi pekerja dan anggota kelompok peternak Sepakat Makmur Bersama dalam pengolahan limbah tersebut. Untuk itu, tim PKM dari Universitas Teknokrat Indonesia bekerja sama dengan dosen Universitas Lampung mengadakan pelatihan pembuatan pupuk organik dari feses sapi di PT Sanjaya Farm pada 13 Juli 2024. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan PT Sanjaya Farm dan kelompok peternak Sepakat Makmur Bersama dalam mengelola limbah peternakan secara efektif dan ramah lingkungan. Pelatihan yang dilakukan berhasil meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta terkait pembuatan pupuk organik dari feses sapi. Hal ini dibuktikan dengan hasil kuesioner yang diisi oleh peserta pelatihan sebelum pelaksanaan pelatihan dan sesudah pelaksanaan pelatihan. Berdasarkan hasil kuesioner tersebut, terdapat peningkatan pengetahuan sebesar 45,71%, hal ini menunjukkan bahwa pelatihan yang dilakukan berhasil meningkatkan pemahaman peserta tentang pembuatan pupuk organik dari feses sapi.
Copyrights © 2024