Palembang Televisi (PALTV), sebagai televisi lokal pertama di Bumi Sriwijaya, telah hadir di tengah-tengah masyarakat sejak 9 September 2005. Bertahan dalam industri penyiaran lokal bukanlah tugas yang mudah bagi PALTV, karena harus bersaing dengan televisi nasional, lokal di wilayah yang sama, televisi digital, dan media penyiaran streaming internet lainnya. Untuk bertahan, PALTV membutuhkan strategi yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi strategi komunikasi PALTV dalam mempertahankan eksistensinya sebagai televisi lokal di Palembang. Teori Ekologi Media oleh Dimmick dan Rohtenbuhler digunakan sebagai kerangka teoretis, yang menyoroti tiga sumber penting bagi media untuk bertahan, yaitu modal, jenis isi media, dan jenis khalayak sasaran. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan pengumpulan dokumen terkait. Hasil penelitian menunjukkan beberapa strategi yang digunakan PALTV: 1. Strategi Program: PALTV melakukan perencanaan program jangka panjang, menengah, dan pendek, serta memanfaatkan media sosial untuk promosi. Mereka juga memperhatikan moment tertentu dalam perencanaan program, mengelola produksi dan pembelian program, menyesuaikan jadwal program dengan kebiasaan penonton, dan melakukan pengawasan serta evaluasi program. 2. Segmentasi, Targeting, dan Positioning: PALTV melakukan segmentasi audien dari berbagai kalangan, memilih target penonton sesuai dengan program, dan membangun persepsi masyarakat melalui tagline. 3. Strategi Pemasaran: PALTV melakukan pemasaran program dengan menawarkan ratecard kepada pemasang iklan, menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah dan swasta, serta mengadakan event dan kegiatan off air. Dengan menerapkan strategi-strategi ini, PALTV berupaya mempertahankan eksistensinya dan menghadapi persaingan di industri penyiaran yang semakin ketat
Copyrights © 2024