Turnover intention atau niat berpindah karyawan adalah untuk berhenti dari pekerjaan, sehingga tingginya niat berpindah ini akan berdampak buruk bagi organisasi. Niat berpindah menjadi masalah yang dihadapi oleh manajer atau pimpinan organisasi dalam menjamin keberlangsungan hidup organisasi. Niat berpindah atau turnover intention ini muncul ketika karyawan merasa tidak mendapat keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan, ketika karyawan merasa tidak mendapat perlakuan adil dari organisasi, stress menghadapi beban pekerjaan dan keterikatan dengan organisasi. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis serta sumber data merupakan data primer yang diperoleh dari kuesioner yang disebarkan kepada responden yaitu karyawan generasi Z yang bekerja di Yogyakarta berjumlah 100 responden. Analisis data menggunakan SPSS 23, Hasil temuan menunjukan work life balance, organizational justice dan burnout berpengaruh signifikan terhadap turnover intention dan employee engagement tidak berpengaruh signifikan terhadap turnover intention.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024