Cacar monyet merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh virus cacar monyet (MPXV) yang ditularkan dari hewan ke manusia. Meskipun telah tersebar di beberapa negara di luar wilayah endemiknya, seperti di Eropa dan Amerika Utara, penanganan efektif untuk penyakit ini masih menjadi perhatian utama. Tinjauan ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas obat-obatan, khususnya tecovirimat dan cidofovir, dalam mengobati gejala Monkeypox serta memberikan masukan untuk kasus-kasus Monkeypox di Indonesia. Pencarian literatur dilakukan melalui database akademis seperti PubMed, CDC, NIH, dan WHO dari Desember 2002 hingga Januari 2024. Hasil analisis data disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Tecovirimat (TPOXX) menunjukkan efektivitas terapi yang lebih baik daripada cidofovir dalam pengobatan Monkeypox. Tecovirimat memiliki efek terapeutik yang terbukti secara klinis dengan efek samping yang relatif ringan. Meskipun cidofovir telah digunakan dalam beberapa kasus, penggunaannya masih belum disetujui secara luas. Tecovirimat merupakan pilihan pengobatan pertama yang direkomendasikan oleh CDC dan disetujui di Amerika Serikat dan Uni Eropa untuk pengobatan Monkeypox. Cidofovir dapat dipertimbangkan untuk pasien dengan kondisi imunokompromais yang parah, namun penggunaannya masih terbatas.
Copyrights © 2024