Kesantunan berbahasa dalam gelar wicara Muda Beropini sangat diperlukan untuk menununjang keberhasilan komunikasi BKKBN dalam upaya memperluas dan meningkatkan layanan informasi serta edukasi terhadap masyarakat di Indonesia melalui media sosial YouTube. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan pematuhan, pelanggaran, dan penyebab pematuhan dan pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa dalam gelar wicara Muda Beropini. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan sumber data berupa tuturan yang terjadi selama acara gelar wicara tersebut. Data diperoleh dari metode simak dengan teknik SBLC (simak bebas libat cakap), dan teknik catat. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat lebih banyak data yang mengandung bentuk pematuhan prinsip kesantunan berbahasa berupa bertanya tanpa memaksa dan menyinggung mitra tutur, memberikan kesempatan mitra tutur untuk berpendapat, memberikan apresiasi dengan pujian dan sanjungan, memaksimalkan kesepakatan diantara penutur dengan mitra tutur, dan menunjukkan perasaan yang sesuai dengan apa yang dialami mitra tutur yang dilakukan dengan tulus. Bentuk tuturan yang melanggar prinsip kesantunan diantaranya menuduh secara langsung, memojokkan mitra tutur, menggunakan nada tinggi, memotong pembicaraan mitra tutur, dan memaksimalkan ketidaksetujuan dengan mitra tutur diperoleh data yang lebih sedikit.
Copyrights © 2023