Latar Belakang: Stunting terjadi ketika bayi mengalami kegagalan kronis terkait kekurangan gizi untuk berkembang, yang menyebabkan anak-anak tumbuh terlalu pendek untuk usia mereka. Malnutrisi dapat dimulai selama perkembangan bayi di dalam rahim dan dalam beberapa bulan pertama setelah kelahiran, tetapi itu tidak memanifestasikan dirinya sampai anak berusia dua tahun. Status gizi ibu dan anak merupakan elemen penting yang mempengaruhi tumbuh kembang anak. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara pola asuh, status gizi, dan kesadaran ibu terhadap kejadian stunting pada balita. Metode: Penelitian ini merupakan deskriptif analitik, memakai cara kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Metode pengambilan sampel adalah purposive sampling didapat sebanyak 70 orang, dan kriteria sampel adalah balita usia 0 bulan hingga 59 bulan dan ibu yang membawa balitanya ke Posyandu Melati 01 dan berdomisili di wilayah kerja Desa Jatisari. Instrument penelitian menggunakan kuesioner dan data di analisis menggunakan uji chi-square. Hasil: Temuan penelitian ini menunjukkan hubungan substansial antara pendekatan pola asuh dengan kejadian stunting pada balita (p = 0,000), status gizi dengan kejadian stunting pada balita (p = 0,002), dan pengetahuan ibu dengan kejadian stunting (p = 0,002). Kesimpulan: Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa, meskipun terdapat kejadian stunting di Posyandu Melati 01, namun Berkenaan dengan prevalensi stunting, ada korelasi substansial antara pengasuhan, status gizi, dan pendidikan ibu.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023