Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan nasional yang sering diterjemahkan sebagai “berbeda-beda tetapi tetap satu”. Semboyan ini dikenal luas dan sering dijadikan sebagai semangat persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan beragama dengan keragaman budaya, agama, etnis, dan suku bangsa yang ada. Namun dengan adanya Bhinneka Tunggal Ika tidak menutup kemungkinan intoleransi tidak terjadi. Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah menjadi saksi perkembangan yang mengkhawatirkan, dimana sentimen intoleransi tampaknya semakin menguat. Intoleransi tersebut tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan adanya beberapa faktor penyebab terjadinya intoleransi di kalangan masyarakat Indonesia, diantaranya; (1) etnosentrisme; (2) kurangnya investigasi terlebih dahulu; (3) rasisme; (4) kebiasaan mengadopsi pendapat orang lain; (5) kecenderungan bergaul dengan orang dari kelompok yang sama; (6) kecenderungan untuk menilai seseorang dengan cepat; (7) kecenderungan untuk menyalahkan orang lain atas masalah yang dihadapi; (8) intoleransi dari politik identitas kedaerahan. Dari kasus intoleransi yang ada di Indonesia diperlukan berbagai solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Masyarakat yang dapat memaklumi dan merangkul berbagai perbedaan menjadi salah satu kunci utama solusi mengatasi intoleransi yang ada
Copyrights © 2024